c
Sultan Tidore tercatat sebagai peserta Pilkada Malut 2024 yang fokus penegakan Budaya Adat Se-Atorang. Mufti Besar Moloku Kieraha Alhabib Abubakar Bin Hasan Azzabidi Alatas pun turun gunung menyerukan penyatuan sikap Selamatkan Maluku Utara melalui adat se-atorang, menyukseskan Pilgub Maluku Utara 2024 secara damai dan berkualitas. Sikap konsisten HAS, mendapat apresiasi positif berbagai kalangan, bahkan mengantarkan elektabilitas HAS tertinggi menjelang hari pencoblosan.
JScom, JAKARTA – Seminggu sebelum pencoblosan, elektabilitas Sultan Tidore Husain Syah dan Asrul Rasyid Ichsan makin perkasa. Analisa berbagai pihak, Revitalisasi Kepemimpinan Maluku Utara melalui penegakan Adat Se-Atorang menjadikan Paslon berakronim HAS ini makin mendapat dukungan publik.
Pasangan calon nomor urut 1 Husain Alting Sjah-Asrul Rasyid berada pada urutan pertama dengan perolehan 38,3 persen, kemudian disusul pasangan Sherly Tjoanda-Sarbin Sehe di urutan kedua, dengan perolehan 25,0 persen.
Menempati urutan ketiga, ada pasangan Muhammad Kasuba-Basri Salama dengan persentase 21,9 persen, dan pasangan Aliong Mus-Sahril Tahir berada di urutan keempat 12,8 persen, sementara 2,0 persen menyatakan tidak menjawab.
Berdasrkan rillis hasil survey terbaru yang dilakukan Malut Institute di periode 12-21 November 2024, dengan Top of Mind atau pertanyaan terbuka kepada masyarakat, terkait seandainya Pilkada Maluku Utara dilaksanakan saat ini.
Berdasakan data survei itu pula, Husain Alting Sjah-Asrul Rasyid Ichsan melekat di memori publik sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Maluku Utara yang bakal menjadikan nilai Adat Seatorang sebagai instrumen aplikasi dalam melaksanakan pemerintahan di Maluku Utara.
Dukungan publik kepada pasangan Bakal Calon Husain Alting Syah (Sultan Tidore) dan Asrul Rasyid Ichsan, yang diusung PDI Perjuangan, PKN dan Partai Umat ini, datang dari berbagai kalangan. Dukungan dari tokoh agama, tokoh Masyarakat, pemuda hingga mahasiswa, bahkan dari paguyuban komunitas masyarakat perantau di Maluku Utara.
Pengusaha Muda Maluku Utara, Habib Ahmad Assagaf menilai sikap Sultan Tidore terkait penegakan Budaya Adat Seatorang adalah langkah tepat mengembalikan citra kepemimpinan Maluku Utara saat ini. Hal ini sebelumnya diserukan Mufti Besar Moloku Kieraha Alhabib Abubakar Bin Hasan Azzabidi Alatas “Jargon Selamatkan Maluku Utara adalah keharusan. Fenomena kepemimpinan Maluku Utara harus diselamatkan dari sikap-sikap tidak terpuji,” Ujar Habib Ahmad.
Sikap tidak terpuji, menurut cucu keturunan Guru Kesultanan Bacan Habib Ahmad bin Abdullah Assagaf di era Sultan Jo Usman Syah ini, lantaran persoalan hukum yang kerap menimpa Kepala Pemerintahan Maluku Utara. “Kita punya fakta soal itu. Nah, kondisi ini perlu direform, diubah. Salah satunya melalui konsep adat yaitu Budaya Adat Se-Atorang yang kini diperjuangkan Sultan Tidore dan Asrul,” kata Habib Ahmad.
Sepanjang Kampanye hingga di forum resmi Debat Kandidat, Adalah bukan rahasia lagi, kandidasi Sultan Tidore di Pilgub kali ini telah memberi sinyal kuat bahwa kepemimpinan Maluku Utara harus dibenahi dan diperbaiki berdasar nilai Adat Se-atorang. Implementasi nilai adat-budaya yang telah terbukti membawa daerah Moloku Kieraha sebagai daerah yang maju dan berperadaban.
“Sebagai warga Maluku Utara, budaya Adat Se-Atorang sudah jadi budaya kita. Sayangnya, selama ini belum teraplikasi secara baik di lingkungan pemerintahan daerah. Sehingga ada tindakan-tindakan tidak terpuji di sana-sini yang kita lihat, korupsi hampir jadi budaya baru, banyak pejabat kita yang jadi terpidana korupsi. Ini penyakit yang harus disembuhkan, minimal berawal dari diri pemimpin itu sendiri.” Ujar Adik Kandung eks politisi Nasional Almarhum Muhammad Iqbal Assagaf ini.
Karenanya, Habib mengimbau kepada warga Maluku Utara, untuk selamatkan Maluku Utara, memilih Paslon Nomor Urut 1 Husain Alting Syah – Asrul Rasyid Ichsan pada tanggal 27 November nanti.(red)
