Empat pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara akan bersaing di Pilkada 2024. Mufti Besar Moloku Kieraha Alhabib Abubakar Bin Hasan Azzabidi Alatas agar menyatukan sikap menegakkan adat se atorang, menyukseskan Pilgub Maluku Utara 2024 secara damai dan berkualitas Soal kandidat, Anak Cucu Keturunan Guru Kesultanan Bacan di era Sultan Jo Usman Syah merasa prihatin atas konflik internal suksesi kepemimpinan.
JScom, JAKARTA – Tampilnya Sultan Tidore sebagai calon kandidat Gubernur Maluku Utara di Pilkada 2024 adalah opsi cerdas dan harapan revitalisasi kepemimpinan di Maluku Utara. Manajemen kepemimpinan berbasis Adat Se-Atorang diharapkan jadi pedoman untuk menyelesaikan beragam soal pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat di daerah ini.
Dukungan publik kepada pasangan Bakal Calon Husain Alting Syah (Sultan Tidore) dan Asrul Rasyid Ichsan, yang diusung PDI Perjuangan, PKN dan Partai Umat ini, datang dari berbagai kalangan. Dukungan dari tokoh agama, tokoh Masyarakat, pemuda hingga mahasiswa, bahkan dari paguyuban komunitas masyarakat perantau di Maluku Utara.
Wacana beredar, empat Kesultanan di Maluku Utara, masing-masing Kesultanan Ternate, Tidore, Jailolo dan Kesultanan Bacan telah membereskan dukungannya kepada Bakal Paslon ber-akronim HAS ini. Meski begitu, dikabarkan ada sedikit konflik internal terkait pilihan anak-cucu keturunan Guru Kesultanan Bacan soal figur Pasangan Calon Gubernur.
Keluarga dan anak-cucu Guru Kesultanan Bacan Habib Ahmad Bin Abdullah Assagaf merasa prihatin atas konflik yang terjadi di internal keluarga Kesultanan Bacan berkaitan dengan suksesi kepemimpinan Propinsi Maluku Utara. Karena itu, semua pihak diharapkan berlapang dada menyelesaikan perselisihan demi kepentingan bersama.
“Kami keluarga besar anak cucu keturunan Guru Kesultanan Bacan Habib Ahmad bin Abdullah Assagaf di era Sultan Jo Usman Syah prihatin atas konflik yang terjadi di internal keluarga kesultanan bacan yang berkaitan dengan suksesi kepemimpinan. Harapan kami kiranya semua pihak bisa berlapang dada mengedepankan adat seatoran dan akhlakul karimah untuk menyelesaikan dan mengakhiri perselisihan ini demi kepentingan bersama,” demikian pesan yang disebarkan salah seorang cucunda Guru Kesultanan Habib Bin Abdullah Assagaf melalui chat whatsapp, Habib Ahmad Assagaf.
Menurut Habib Ahmad Assagaf, “Adalah bukan rahasia lagi, kandidasi Sultan Tidore di Pilgub kali ini telah memberi sinyal kuat bahwa kepemimpinan Maluku Utara harus dibenahi dan diperbaiki berdasar nilai Adat Se-atorang. Nilai adat-budaya yang telah terbukti membawa daerah Moloku Kieraha sebagai daerah yang maju dan berperadaban,” jelas Habib Ahmad.
Soal ini, tambah Habib Ahmad, ada pula seruan dan amanat dari Mufti Besar Moloku Kieraha Alhabib Abubakar Bin Hasan Azzabidi Alatas agar menyatukan sikap menegakkan adat se atorang, menyukseskan Pilgub Maluku Utara 2024 secara damai dan berkualitas. Sultan Tidore Husain Alting Syah adalah figur terbaik dan mampu untuk mengembalikan kepemimpinan Maluku Utara berdasar nilai Adat Se-Atorang, Marimoi Ngone Futuru (Bersatu demi penguatan bersama dalam pembangunan secara utuh).
“Atas dasar seruan dan arahan pemenangan Sultan Tidore – Asrul dimasksud, kami selaku anak cucu keturunan Guru Kesultanan Bacan di era Sultan Jo Usman Syah, berharap kiranya segala bentuk konflik terkait pilgub dapat diselesaikan secara baik demi suksesnya Pilkada 2024,” ujar Habib Ahmad. (*)