Memastikan pemenuhan kebutuhan sarana jaringan telekomunikasi, Pemerintah Daerah menggandeng emiten penyedia menara telekomunikasi PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) alias Mitratel untuk pembangunan menara yang tersambung jaringan fiber optic di Kepulauan Sula. Ada 28 Site bakal direalisasi di Kepulauan Sula tahun ini. 4 (empat) Site milik Mitratel dalam proses pekerjaan, sementara PT. Lindu dikabarkan sedang mobilisasi peralatan.
JScom, KEPULAUAN SULA – Pemerintah Daerah Kepulauan Sula gandeng dua perusahaan telekomunikasi nasional PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) alias Mitratel dan PT. Lindu untuk menyediakan sarana telekomunikasi bagi warganya. Selain bertujuan memaksimalkan kinerja aparatur di perdesaan, fasilitas ini juga sangat mendukung aktifitas masyarakat soal teknologi komunikasi.
Pemerintah Daerah telah menetapkan sedikitnya 28 titik pembangunan fasilitas komunikasi ini yang tersebar di sejumlah desa. Empat titik yang sedang dalam proses pekerjaan adalah di Desa Wailau, Fatkauyon, Orifola dan Desa Waitulia. Demikian rilis Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kepulauan Sula, Barkah Soamole, yang diterima media ini, Rabu (5/9).
Menurut Kadis Barkah, upaya pemerataan fasilitas teknologi komunikasi di Kepulauan Sula merupakan komitme9n pemerintah daerah di bidang komunikasi dan Informasi. Bupati Fifian Adeningsih Muis bahkan telah mengeluarkan Instruksi Bupati tentang Pemerataan Pembangunan FasilitasTekonolgi Komunikasi bagi masyarakat.
“Alhamdulillah sejak tahun 2023 lalu, pemda telah menjalin kerja sama dengan dua perusahaan telekomunikasi, masing-masing Mitratel dan Lindu. Tahun ini akan dibangun di 28 titik yang tersebar di lokasi yang telah di tetapkan,” begitu rilis Kadis Barkah via chating watsapp yang diterima redaksi www.jurnalswara.com.
Menurut Kadis, 4 (empat) unit yang sedang dalam proses pekerjaan oleh MitraTel, masing-masing berada di Desa Fatkauyon, Wailau, Orifola, dan Waitulia. Target pekerjaan harus selesai tahun ini, dan segera dimanfaatkan bagi peningkatan kinerja aparatur dan masyarakat setempat.
Kadis Infokom mengakui, sejauh ini kebutuhan masyarakat terhadap fasilitas teknologi informasi cukup tinggi. Dan sudah merupakan kewajiban pemerintah daerah untuk berkolaborasi dengan berbagai perusahaan telekomunikasi nasional. “Sesuai instruksi bupati, kami harus menjemput bola. Dan Alhamdulillah, tahun ini kitab isa gandeng dua mitra ke Kepulauan Sula,” ujar Barkah.
Terkait fenomena siswa SMP 4 Buya yang sempat belajar di tepi Pantai desa itu, menurut Barkah, adalah fakta ketimpangan fasilitas yang banyak dijumpai di daerah-daerah lain di Indonesia. Makanya, Pemerintah Pusat sedang giat-giatnya membangun kemitraan dengan perusahaan telekomunikasi untuk menjawab tantangan komunikasi global.
Diketahui, pemerintah pusat melalui PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) alias Mitratel dan PT. Lindu menargetkan 15.000 kilometer jaringan fiber optic, dan pembangunan menara yang tersambung jaringan fiber optik sebanyak 11.851 menara dari total lebih dari 28.206 menara.
Seluruh pemerintah daerah di Indonesia berupaya mendapatkan fasilitas ini melalui kerja sama dengan perusahaan telekomunikasi sebagai penyedia jasa jaringan. Karena itu, Barkah berharap, dua perusahaan mitra yang kini bersama Pemerintah Daerah ini, akan membangun fasilitas sesuai target waktu yang disepakati.
Kadis Barkah Soamole juga menginformasikan bahwa dari saat ini pembangunan 4 Site yang sedang dalam pekerjaan. Sementara untuk 24 SITE lainnya yang dikerjakan mitra PT. Lindu sedang dalam mobilisasi peralatan ke Kepulauan Sula, selanjutnya akan dibawa langsung ke lokasi yang ditentukan.(red)