Awan Gelap di atas Pembangunan Gedung RSP Pratama Dofa belumah berlalu. Pembangunan Gedung 4 Puskesmas yang entah kapan rampungnya. Bahagia Kesehatan sebagai salah satu visi-misi Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sula kembali ternoda. Selain dugaan sejumlah proyek fisik yang bermasalah itu, kini kabar tak sedap berupa dugaan proyek fiktif senilai miliaran rupiah menerpa Dinas Kesehatan. Proyek fiktif ini ditengarai terjadi di Tahun APBD 2022, 2023 dan 2024.
JScom, KEPULAUAN SULA – Investigasi www.jurnalswara.com mengungkap kegiatan dan proyek fiktif di Pemerintah Daerah Kepulauan Sula. Kali ini, kabar duka proyek fiktif jadi nyanyian pegawai di dinas tersebut. Sejumlah ASN di lingkungan dinas yang melayani bidang kesehatan itu pun buka suara. “Banyak kuat, Abang,” demikian seorang ASN kepada awak media, Senin (5/5).
Data yang diperoleh secara acak dai beberapa sumber nyaris seragam. Di beberapa bidang di Dinas Kesehatan Kepulauan Sula, sepanjang tahun 2022, 2023 dan 2024, dilaporkan banyak kegiatan yang hanya sebatas laporan pertanggung jawaban.
“Katong stenga mati kuat, Abang. Pencairan dana kegiatan antua langsung potong,” ujar sumber ini, tanpa menjelaskan siapa “antua” itu. Sumber ini hanya tersenyum saat disentil yang dimaksud “Antua” itu adalah Kadis Kesehatan dan Bupati Kepulauan Sula, fifian Adeningsih Mus.
Lalu, siapakah penyunat dana kegiatan dan proyek di lingkungan Dinas Kesehatan Kepulauan Sula? “Katong seng bisa bikin apa-apa, karena diancam akan dimutasi ke kecamatan. Memang pernah ada pegawai yang sempat bakumalawang deng Ibu Kadis soal pemotongan dana kegiatan, tapi sekarang mulai aman aman,” beber sumber yang lain.
Data awal yang diperoleh media ini, dugaan proyek-proyek fiktif itu sengaja disusun dalam tabel lengkap, yang meliputi Rekening Kegiatan, Nama Kegiatan, Nilai Anggaran, Realisasi, hingga nomor pencairan dana kegiatan (Nomor SP2D).
Di Tahun 2022, setidaknya terdapat 15 kegiatan atau proyek fiktif. Semisal Kode Rekening 1.02.02.2.02.XX dengan pagu anggaran lebih dari setegah miliar rupiah tidak dikerjakan, hanya dibuatkan laporan keuangan yang menandakan kegiatan tersebut benar-benar direalisasi. Total nilai dugaan kegiatan fiktif menyentuh angka 2,1 Miliar Rupiah.
Demikian pula di Tahun 2023, diduga ada 19 kegiatan fiktif, sebagaimana salah satu rekaman Kode Rekening -nya 1.02.02.2.XX.XX. Total nilai kegiatan fiktif menembus nilai 3 miliar rupiah, namun realisasi hanya sebesar kurang lebih 2,7 miliar rupiah.
Hal yang sama berulang di tahun 2024 kemarin. Nilai program dan kegiatan fiktif 2024 di Dinas Kesehatan ini tak sebesar dua tahun sebelumnya. Hanya terdiri dari 11 kegiatan dengan nilai tak cukup satu miliar rupiah. Jika ditotal dalam 3 tahun, dugaan kegiatan fiktif mencapai lebih dari 5 miliar rupiah.
“Jika barang ini diproses hukum, katong siap memberikan keterangan kepada apparat penegak hokum. Katong seng poha lai dengan cara-kerja mudel bagini,” demikian sumber terpisah, ASN Dinas Kesehatan, yang ditemui secara kebetulan di salah satu toko di Kota Sanana.
www.jurnalswara.com belum bisa mengkonfirmasi Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Sula Suryati Abdullah melalui nomor telepon seluler karena nomor tidak aktif. Awak media selanjutnya mendapat nomor telepon baru milik Kadis Kesehatan dari seorang wartawan, namun nomor 08219086XXXX pun tidak aktif. Konfirmasi via pesan chat whatsapp pun hanya contreng satu.
Awak media berencana mengkonfirmasi secara tertulis melalui surat kepada Kepala Dinas Kesehatan, ihwal nyanyian para staf yang mengungkap dugaan proyek fiktif di OPD yang dipimpin Suryati Abdullah ini.(JS-ret)