JurnalSWARA.com – JAKARTA – Massa pro pemerintah yang mengklaim dari elemen mahasiswa melempari massa Gerakan Aksi Pemakzulan (GAP) Joko Widodo dengan botol air minum saat gelar demonstrasi di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (12/2).
Adapun hal itu bermula saat kedua kelompok itu saling menyampaikan aspirasi di depan Gedung DPR RI.
Pantauan di lokasi, sekitar pukul 15.00 WIB, massa dari pro pemerintah itu menyuarakan soal pembelaannya terhadap kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Mereka menyatakan bahwa rencana pemakzulan yang dilontarkan oleh massa GAP merupakan aksi makar terhadap pemerintah.
Pernyataan itu diucapkan oleh salah seorang orator dari atas mobil komando.
Sementara itu di saat yang sama massa dari GAP menyatakan bahwa dalam 10 tahun pemerintahan Jokowi telah terjadi sejumlah pelanggaran hukum termasuk di Mahkamah Konstitusi (MK).
“Presiden Jokowi sebagai eksekutif telah menjalankan kekuasaan dengan menghalalkan berbagai cara,” cetus orator dari massa GAP.
Lantaran penyampaian orasi itu berlangsung secara bersamaan sehingga suara mereka saling beradu. Baik dari massa pro pemerintah maupun massa GAP saling tak mau kalah. Mereka tampak tetap meneruskan orasinya masing-masing saat berunjuk rasa di depan DPR. Namun sesaat kemudian terdengar orator dari massa pro pemerintah meneriaki massa dari GAP untuk berhenti berorasi dan menunggu selama 10 menit.
Akan tetapi massa dari GAP yang didominasi oleh ibu-ibu dan pria lanjut usia itu tak menghiraukan permintaan itu dan tetap melanjutkan orasi. Merasa tak digubris orator dari massa pro pemerintah pun sempat mengancam massa GAP dengan memerintahkan anggotanya untuk menyerang.
Massa GAP pun tetap kekeuh dengan pendiriannya untuk tetap berorasi.
Namun tiba-tiba massa pro pemerintah itu menghujani massa GAP dengan lemparan botol air mineral yang masih terisi air. Meskipun dilempari botol, tampak massa GAP tak membalas serangan itu, mereka memilih tetap melanjutkan orasi mereka menyuarakan agar Jokowi dimakzulkan. (B-Tr)