SANANA, jurnalswara.com – Meski telah berkali-kali Festival Tanjung Waka (FTW) bertajuk Eko-Wisata digelar oleh Pemda Kepulauan Suka, Provinsi Maluku Utara, ternyata destinasi wisata pantai ini tak sepi masalah. Dari pemilikan lahan hingga honor petugas kebersihan pantai bikin pusing kepala. Sungguh… gagal atur pembangunan dan promo-wisata pun jadi cibiran khalayak.
Adalah Munisya La Sa’adi salah Salah satu pekerja pembersihan Home Stay Wisata Tanjung Waka Desa Fatkauyon, melupakan kesalnya kepada Ismail Soamole, Kadis Parawisata dan Kebudayaan Kepulauan Sula.
Munisya La Sa’adi menuntut hak kepada Ismail Soamole Kadisparbud Sula lantaran tidak melunasi sisa gaji para pekerja, bahkan masalahnya kini digiring ke polisi.
Kata Ismail, “Sisa gaji honor yang dituntut untuk bayar tidak memiliki dasar dan pos anggaran yang jelas,” katanya Jum’at (26/01/2024) beberapa hari yang lalu.
Abd. Arjun Sangadji, sebagai Pemilik Tanah Homestay yang dibangun oleh Pemda Kepulauan Sula sekaligus Suami dari Munisya La Sa’adi merasa kecewa atas komentar Ismail.
“Kalau tidak ada dasar, tak mungkin Istri saya dan teman-teman pekerjanya memiliki bukti pembayaran berupa Nota disertai Materiai 10 ribu serta Buku Tabungan yang dibuat langsung oleh mereka,” kata Abd. Arjun Sangadji saat di temui Linksatu di Pantai Waka, Desa Fatkauyon, Kecamatan Sulabesi Timur, Selasa (30/01/2024).
Ia pun mengaku saat pembayaran gaji para pekerja pembersihan Home Stay Wisata Tanjung Waka, banyak yang turut hadir untuk menyaksikan.
Abd. Arjun lantas menegaskan kepada Pemda Kepulauan Sula segera angkat Home Stay dari Tanah miliknya.
“Tanah ini sah milik saya dan bersertifikat, saat Home Stay dibangun pun tak ada komunikasi dan kami pun sering di beri Harapan Palsu kemudian Gaji sisa istri saya dan teman-temannya pun tak dibayar, kalau begitu saya tegaskan Pemda Kepulauan Sula segera angkat Home Stay kalian dari tanah saya secepatnya,” tandasnya.
Dirinya pun berkeinginan menggiring persoalan pembangunan sejumlah Home stay di tanah miliknya ke jalur hukum.
“Karena sering di PHP (pemberi harapan palsu) oleh Pemerintah Daerah Kepulauan Sula, saya berkeinginan untuk menggiring persoalan berdirinya beberapa Home Stay di Tanah saya ke Jalur hukum agar mendapatkan kepastiannya secara jelas, tutupnya.
Perkara pindah memindah Home Stay memang pernah terjadi tahun lalu. Masalahnya mirip-mirip, seputar gagal janji oleh Pemda dan Bupati Sula Fifian Adeningsih Mus. Panitia dan Pemda kemudian membangun baru Home Stay di lahan Arjun Sangaji. Kini soal serupa kembali hadir. Uang Daerah (APBD) bakal tersedot lagi di urusan membangun Home Stay ini.
Masalah seperti ini bukanlah barang baru di Pantai Pasir Putih Terpanjang lokasi Penyu Bertelur itu. Padahal, tahun ini, Festival Tanjung Waka (FTW), kembali masuk sebagai Karisma Event Nusantara (KEN) di Tahun 2024 yang diselenggarakan Di Bulan Oktober mendatang.
Kementerian Parawisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) setidaknya peka dan rajin membimbing pemda Kepulauan Sula terkait pengembangan destinasi wisata yang profesional dan sejuk lingkungan. (RI-tim)
I report to the city lord, bp pills The man, he is a human race, and he seems to be a survivor of They Palace s escape He also brought back the Young Youbone Sword of the Young City Lord buying cytotec for sale Each treatment plan is individualized based on the severity of eczema an appropriate Aron Regimen compound will be prescribed based on each patient s condition
Neurocrit Care 2016; 24 97 priligy dapoxetine Find a comfortable position, either by sitting on the toilet, squatting, or standing up