Syafrudin Sapsuha, Mantan Sekda Kepulauan Sula berhasil mempertahankan Disertasi Kependidikan dan Lingkungan Hidup, dalam Sidang Terbuka Doktor di Universitas Negeri Jakarta hari ini, Senin, 24 November 2025, Gedung Sekolah Pascasarjana Moh. Hatta Lantai 5, Universitas Negeri Jakarta.
JScom, JAKARTA – Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi, Universitas Negeri Jakarta (UNJ), hari ini resmi meloloskan dan memberi gelar Doktor kepada Syafrudin Sapsuha yang dinilai berhasil mempertahankan disertasi berjudul Pengaruh Pengetahuan dan Budaya Gotong Royong Melalui Sikap Terhadap Prilaku Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Ekowisata Mangrove.
Promotor dan ko-promotor Sidang Terbuka, masing-masing Profesor Dr. Hafid Abbas dan Profesir Dr. Agung Purwanto M.Si menilai laporan hasil penelitian ilmiah Syafrudin Sapsuha, secara akademis lolos Uji dalam kapasitas mandiri, melalui proses penemuan dan Reka Baru.
“Bentuk dari disertasi adalah laporan hasil penelitian yang membahas tentang bidang tertentu. Isi laporan pada disertasi memberikan bukti bahwa kandidat doktor memiliki kemampuan untuk meneliti secara mandiri melalui proses penemuan dan reka baru,” demikian Promotor Profesor Hafid.
Dewan Penguji Sidang Terbuka masing-masing terdiri dari Prof. Dr. Dedi Purwana ES, M.Bus sebagai Ketua, Prof. Dr. Henita Ramayanti, M.Si sebagai Sekretaris. Sementara Anggota penguji Adalah Prof. Dr. Agung Purwanto, , M.Si; Prof. Dr. Hafid Abbas,; Dr. Muhammad Faesal, M.H, M.Pd; Prof. Dr. Ir. Bagus Sumargo, M.Si; dan Dr. Rusman Rasyid, S.Pd, M,Pd.

Disertasi membahas kajian tentang salah satu disiplin ilmiah sesuai bidang pendidikan yang ditempuh, yakni korelasi prilaku Masyarakat dengan konsep pengembangan ekowisata Hutan Mangrove. Kajiannya dipusatkan pada penemuan baru yang dikaji secara mendalam. Data yang digunakan sebagai data utama adalah data primer. Data sekunder hanya digunakan sebagai pendukung.
Promovendus Syafrudin Sapsuha mempresentasikan disertasi secara hybrid (daring & luring) di Gedung Bung Hatta Universitas Negeri Jakarta (UNJ), sitematis dan lancar. Menurutnya, Ekowisata Mangrove merupakan salah satu potensi wisata alam yang memiliki nilai ekonomi dan konservasi yang tinggi.
Penelitian yang dilakukan Doktor Syaf bertujuan untuk mengidentifikasi strategi pengembangan ekowisata mangrove yang efektif dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, dan Indonesia secara umum.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data itu, hasilnya menunjukan pengembangan ekowisata mangrove dapat meningkatkan pendapatan masyarakat melalui peningkatan kunjungan wisata, pelibatan masyarakat dalam pengelolaan, serta pengembangan produk wisata berbasis budaya dan lingkungan setempat.
Manfaat hutan mangrove sangatlah besar bagi keberlangsungan kehidupan, baik di wilayah pantai maupun di wilayah lainnya. Sebagai habitat alami yang unik, hutan ini menjadi tempat konservasi alami ekosistem daratan yang langsung tersambung dengan laut. Simak beberapa manfaatnya di bawah ini.
“Beragam fungsi Ekosistem Hutan Mangrove saat mulai tergerus, terutama akibat dampak perluasan permukiman penduduk dan aktifitas masnusia lainnya. Karena itu perlu langkah kolaboratif melindungi ekosistem mangrove dan secara bersamaan melakukan pengembangan ekowisata tanpa mengganggu ketahanan hutan mangrove,” jelasnya. Harus mendapat perhatian.
Doktor Syaf juga menjelaskan ketahanan fungsi Mangrove seperti mencegah erosi dan abrasi; mengurangi intrusi air laut; meneguhkan garis pantai; dan Habitat Flora dan Fauna, adalah konsep baku pengembangan ekowisata hutan mangrove.(red)


















