Peresmian RS Pratama Dofa makin kabur. Fakta Pembangunan Gedung menggunakan anggaran Dak Kesehatan 2023 itu berantakan. Longsor dan lantai ambruk. Eksistensi RS Pratama yang sebelumnya ramai pemberitaan soal Bupati Kepulauan Sula peduli kesehatan, kini pelan-pelan berbuah terbalik. Kapolda Malut Brigjen Pol Waris Agono didesak hentikan senandung pencitraan Bupati Fifian soal Rumah Sakit ini.
JScom, KEPULAUAN SULA – Mahasiswa Kepulauan Sula yang tergabung dalam GMNI dan GPM satu sikap mendesak Kapolda baru Maluku Utara Brigjen Poil Waris Agono mengehentikan semua upaya pencitraan oleh pemda Kepulauan Sula, Bupati dan Kadis Kesehatan, soal RS Pratama Dofa.
“Kami berharap, Bapak Kapolda Malut yang baru ini bisa merasakan kebutuhan masyarakat soal pelayanan kesehatan. Rumah Sakit Pratama yang dibangun dan telah rampung 100 persen di Desember 2023, ternyata hanya hoaks dan pencitraan semata,” ujar Rifky Leko, Ketua GMNICabang Kepulauan Sula.
Rifky mengaku GMNI selama ini intens mengawal kinerja dan pelayanan publik Pemda Kepulauan Sula. Banyak kliping berita online terkait pembangunan dan pelayanan publik yang mengungkap fakta lain. Semisal, informasi awal pembangunan Gedung RS Pratama hinggga saat ini.
“Kasihan, banyak pencitraan soal RS Pratama dibanding fakta yang sesungguhnya. Bahkan ada pemberitaan dan foto-foto ucapan selamat peresmian rumah sakit pratama, ternyata lagi-lagi scenario pencitraan yang sengaja dimainkan oleh Bupati dan Kepala Dinas Kesehatan,” ungkap Rifky.
Aktifis GMNI dan GPM Kabupaten Kepulauan Sula menilai jadwal peresmian RS Pratama Dofa yang menggantung hingga kini, penyebabnya diduga gagal konstruksi, yang berawal dari gagal perencanaan dan gagal pengawasan. Makanya, pernyataan Bupati dan Kadis Kesehatan yang sejak satun tahun lalu soal rencana peresmian pun sebatas Syurga Telinga dan pencitraan semata, jauh dari fakta.
Olehnya itu, GMNI Kepulauan Sula amat berharap dan mendesak Kapolda Maluku Utara memperoses hukum dugaan korupsi Pembangunan Gedung RS Pratama Dofa dan Pelaksanaan DAK 2023 senilai 72 Miliar Rupiah.
“Kami punya kliping online soal pemberitaan rencana peresmian rumah sakit. Kami berharap ini barang terealisasi sesuai statemen dan janji pejabat. Ternyata hanya kebanyakan statemen pencitraan bahwa mereka sangat peduli dengan kesehatan. Faktanya, kondisi Gedung RS Pratama Dofa saat ini butuh renovasi berat akibat gagal konstruksi. Kami juga yakin, pembangunan taman juga belum dikerjakan,” beber Rifky.
Untuk diketahui, pembangunan Gedung RS Pratama Dofa ini resmi rampunng 100 persen pada pada 14 Desember 2023. Yaitu sesuai Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan/PHO nomor 073/BAPHO/DINKES-KS/XII/2023. Meski begitu, kondisi bangunan gedung saat sangatlah memperihatinkan. Belum layak untuk operasional dan aktifitas kantor, apalagi sebagai pusat layanan kesehatan masyarakat.
“Pekerjaan proyek Gedung senilai lebih dari 43 Miliar Rupiah pun telah dibayar lunas dengan Nomor SP2D 8859/SP2D-LS/KS/XII/2023 tanggal 29 Desember 2023 yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah Kepulauan Sula, melalui Badan Keuangan Kepulauan Sula,” jelas Rifky.
Rifky menduga, statemen Bupati dan Kadis Kesehatan seperti itu sekadar membentuk opini publik seolah-olah progress pembangunan RS Pratama berjalan lancar dan baik. “Padahal, kasihan, kita bisa melihat kondisi fisik bangunannya sekarang. Lantai Gedung amblas hingga puluhan meter persegi, longsor yang selalu mengancam, kotoran ternak (sapi) yang nyaris menutupi lantai bangunan,” ujar Rifky. (JScom-gf)