HUKUMKepulauan SulaMaluku Utara

Waspadalah, Pencuri Sapi Marak Di Sula, Benarkah Oknum Aparat Keamanan Terlibat?

×

Waspadalah, Pencuri Sapi Marak Di Sula, Benarkah Oknum Aparat Keamanan Terlibat?

Sebarkan artikel ini
ilustrasi pencurian ternak sapi


Pencurian ternak Sapi di Kepulauan Sula kerap terjadi. Pelaku pencurian diindikasi oknum masyarakat setempat, terkadang diduga melibatkan oknum anggota TNI dan oknum anggota Polri. Di Wailau, terduga pelaku kini ‘lari’ ke Pulau Halmahera, sementara di Desa Naflo, pelakunya diduga oknum aparat keamanan. Ada pula informasi penadah Sapi Curian di Desa Wai Ipa, Kecamatan Sanana.  

JScom, KEPULAUAN SULA – Adalah Muhammad Bin Syeh Abubakar (47), warga Desa Wailau, Kecamatan Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula, kehilangan seekor sapi pada 26 Desember 2024 lalu.

Informasi pencurian beredar cepat kala itu. Terungkap ada tiga orang yang diduga sebagai pelaku. Muhammad akkhirnya melaporkan ke Polres Kepulauan Sula.

Sebulan setelah laporan polisi, pihak terduga pelaku bersama keluarga datng menemui pemilik sapi dan berjanji akan diselesaikan secara kekeluargaan. Namun, itikad terduga pelaku tidak berujung peyelesaian sesuai janji. Bahkan, terduga pelaku utama kini suda berada di Halmahera dan bekerja di salah satu perusahaan tambang, PT. IWIP.

Bacaan Sahabat JS  Tiga Pejabat Teras Memilih Tidak Hadir Penutupan STQH 2025 Kepulauan Sula, Siapa Pejabat Itu?

Korban pencurian Muhammad Bin Syeh Abubakar mengatakan terduga pelaku masing-masing HU, IU dan SU. Informasi tentang terduga pelaku baru diketahui setelah mendapat kabar adanya transaksi jual beli sapi di Desa Waiipa, tepatnya di salah satu rumah depan perumahan Bandara Emalamo Sanana, Desa Wai Ipa.

“Kami mendapatkan informasi tentang hilangnya sapi tersebut setelah ada laporan dari warga bahwa sapi kami telah dicuri dan dijual kepada pembeli di Desa Wai Ipa,” kata Muhammad Bin Syeh Abibakar, Senin (28/4)

Bacaan Sahabat JS  Berkunjung Ke Sula, Gubernur Sherly Pastikan Realisasi DAK Kesehatan 2023 dan Gedung RS Pratama Dofa

Korban menjelaskan, terduga pelaku diketahui adalah kakak beradik, dan mengaku disuruh disuruh oleh saudaranya untuk menangkap, mengangkut sapi ke mobil, lalu membawanya ke penadah di Wai Ipa.

Pada 22 April 2025 lalu, Muhammad terpaksa melaporkan kembali masalah ini ke SPKT Polres Kepulauan Sula.  “Kami, keluarga korban, meminta kepada Polres agar segera memanggil semua pihak yang terlibat, termasuk sopir dan pembeli sapi kami, untuk diproses sesuai hukum yang berlaku,” tegas Muhammad.

Pencurian sapi juga terjadi di Desa Naflo Kecamatan Mangoli Timur. Terduga pelaku adalah oknum anggota Polri dan Oknum Anggota TNI.

KA SPKT Polres Kepulauan Sula, IPDA Jaya Afandi, kepada media, Senin (28/4), membenarkan adanya laporan dugaan pencurian hewan tersebut. “Iya benar, ada laporan dari warga Desa Wailau terkait dugaan pencurian hewan peliharaan, yaitu sapi, dengan terduga pelaku masing-masing berinisial HU, SU, dan IU,” kata KA KSPT Jaya.

Bacaan Sahabat JS  1 Maret di Depan Gedung KPU, Bentrok Massa Vs Aparat Polisi

Laporan kehilangan sapi ini diterima dan sedang ditangani oleh Unit Reskrim Polres Kepulauan Sula untuk proses lebih lanjut.

Sementara Pencurian Sapi di Desa Naflo, kata IPDA Jaya Afandi, korban kehilangan sapi, masing masing Baharudin Umawaitina dan Salim Liamanu. “Karena terduga pelaku adalah oknum anggota Polri, maka akan diproses terlebih dahulu ke Sie Propam Polres Kepulauan Sula. Sedangkan terduga Oknum Anggota TNI, diarahkan untuk melaporkan ke Kodim 1510/Sula untuk proses selanjutnya”. (JS-lm)