Mogok kerja dan aksi pemalangan kantor PDAM Sanana berbuah hasil. Informasi yang beredar, respon cepat Bupati Kepulauan Sula Fifian Adeningsih Mus mengganti direktur perusahaan air minum ini disambut gembira oleh puluhan karyawan. Bambang Fataruba, Staf Ahli Bupati, ditunjuk mempimpin perusahaan pelayanan air bersih di Kepulauan Sula. Meski begitu, informasi resmi pergantian dari Pemerintah Daerah belum ada.
JScom, KEPULAUAN SULA – Di tengah pelantikan Bupati dan wakil Bupati Terpilih Kepulauan SUla di Jakarta, Fifian Adeningsih Mus, dikabarkan mencopot Munir Banapon dari jabatannya selaku Direktur PDAM. Pencopotan ini disinyalir kisruh internal di perusahaan itu yang berujung aksi mogok dan desakan pergantian pimpinan perusahaan.
Penunjukan Bambang Fataruba (Staf Ahli Bupati) sebagai direktur, setidaknya akan mengurai konflik internal perusahaan. Informasi pergantian disambut sukacita oleh karyawan, dan pagi tadi karyawan resmi membuka kembali kantor dan mulai melayani pelanggan kembali.
“Semoga pergantian adalah titik awal perbaikan Layanan PDAM kepada pelanggan,” ujar seorang warga dan pelanggan PDAM.
Informasi pergantian Direktur PDAM ini masih simpang siur. Menurut Kadis Infokom Kepulauan Sula, Barkah Soamole, penunjukan atau surat keputusan Bupati tentang penunjukan atau pergantian Direktur PDAM Sanana belum ada.
“Bupati saat ini sedang mengikuti pelantikan di Jakarta. Nanti akan saya (Kadis Infokom) cek dulu kebenaran informasi ini,” ungkap Barkah Soamole melalui pesan whatsapp kepada redaksi www.jurnalswara.com.
Intinya, menurut Barkah, meski sibuk dengan pelantikan dan rencana retret di Magelang, Ibu Bupati sangat peduli dengan kondisi pelayanan air bersih yang dikelola oleh PDAM Sanana. InsyaAllah, untuk kepentingan masyarakat, Ibu Bupati akan menyelesaikan kisruh di PDAM,” kata Barkah.
Barkah berharap, para karyawan PDAM dapat melaksanakan tugas, melayani pemenuhan air bersih dan air minum untuk masyarakat. Pemerintah Daerah Kepulauan Sula akan selalu dan siap hadir untuk melayani masyarakat.
Sebelumnya, sejumlah karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), Maluku Utara melakukan aksi pemalangan kantor. Aksi ini bukan semata-mata untuk melakukan mogok pelayanan, melainkan sebagai bentuk protes terhadap kepemimpinan Direktur PDAM Munir Banapon yang dinilai kurang baik.
“Boikot kantor ini bukan berarti kami mogok pelayanan, tetapi karena tingkah laku pimpinan kami di PDAM ini yang kurang bagus, makanya kami boikot kantor,” ujar Kabag Teknis, Sahdir Kaunar, Rabu kepada wartawan.
Sahdir mengaku aksi yang dilakukan beberapa hari terakhir memang berdampak pada pelayanan dan distribusi di Kota Sanana mati total. Meski begitu, aksi hanya bersifat sementara. Kami memastikan pelayanan tetap berjalan jika direktur berganti. (TGN)