HUKUMPOLITIK

Publik Desak Gelar GURU BESAR, Anwar Usman Dicopot, Rektorat Unissula Tunggu Putusan PTUN

×

Publik Desak Gelar GURU BESAR, Anwar Usman Dicopot, Rektorat Unissula Tunggu Putusan PTUN

Sebarkan artikel ini

JScom, SEMARANG – Universitas Islam Sultan Agung atau Unissula Kota Semarang tengah mengkaji pemberian gelar guru besar yang pernah diberikan kepada mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Anwar Usman. Gelar itu diberikan kepada adik ipar Presiden Joko Widodo tersebut pada 11 Maret 2022.

Rektor Unissula Gunarto mengatakan masih menunggu gugatan yang dilayangkan Anwar atas pencopotannya dari kursi ketua MK di Pengadilan Tata Usaha Negara. “Masih menunggu putusan PTUN karena ini gelar akademik, bukan gelar wilayah politik,” ujar dia pada Senin, lalu.

Sebelumnya desakan untuk mencopot gelar guru besar Anwar datang dari sejumlah pihak. Menurut Gubarto, ada sejumlah mekanisme yang mesti dilalui ketika akan mencopot gelar guru besar kehormatan. “Akan dikaji dulu secara mendalam usulan tersebut,” katanya.

Bacaan Sahabat JS  Pertemuan Jokowi - Paloh, Siasat Gagalkan Upaya Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024?

Dia menyebut, Unissula akan memanggil kedua belah pihak untuk dimintai penjelasan akademis. “Untuk pencopotan harus memanggil pengusul, terusul, dengan argumentasinya masing-masing,” ujar dia.

Hasilnya kemudian akan diserahkan kepada senat perguruan tinggi di Jalan Kaligawe Kota Semarang itu. Persetujuan pencopotan atau tetap mempertahankan gelar guru besar kehormatan Anwar Usman ada di tangan Senat Unissula.

Gunarto mengatakan, sejumlah pertimbangan ketika memberikan gelar profesor kehormatan kepada Anwar Usman. Paman Gibran Rakabuming Raka itu dinilai mampu memutus dengan adil sejumlah sengketa yang disidang di Mahkamah Konstitusi.

“Menghasilkan prestasi luar biasa telah memutus dengan adil pilpres 2019 yang diajukan ke MK dan Indonesia lepas dari perpecahan kubu,” sebut dia.

Bacaan Sahabat JS  Soroti Pemerintahan Jokowi, Guru Besar UI: Banyak Aturan Konstitusi Dilanggar

Kemudian Anwar Usman dinilai memiliki sejumlah karya akademik di bidang ilmu hukum. “Memiliki artikel di jurnal internasional terindex scopus. Serta dinilai tiga guru besar di bidang hukum serta disetujui senat universitas,” tuturnya.

Menurut dia, selama ini Anwar Usman aktif dalam berbagai aktivitas akademik di Unissula. “Mengisi dan mengajar di S3 ilmu hukum, mengisi kuliah pakar di Unissula, penguji ujian tertutup dan terbuka di program doktor ilmu hukum FH Unissula, melakukan riset bersama dengan dosen FH,” kata Gunarto.

Gunarto merupakan salah seorang pimpinan perguruan tinggi yang mengaku diminta tak mengkritik pemerintahan Presiden Jokowi. Dia mengungkapkan didatangi orang yang mengaku utusan istana pada Rabu, 7 Februari 2024.

Bacaan Sahabat JS  Kata Jokowi ke PDIP : Kalian Hebat Kalau Bisa Kalahkan Saya

“Dia ditugasi Istana. Unissula yang belum mengeluarkan statemen supaya jangan menjelek-jelekkan Pak Lurah,” ungkap dia. “Pak Lurah itu banyak prestasinya. Pak Lurah itu presiden jangan dijelek-jelekkan.”

Gunarto mengaku lantas menolak permintaan tersebut. Dia mengatakan sebenarnya sudah menyusun teks pernyataan sikap menanggapi perkembangan demokrasi terkini. Namun belum sempat disuarakan lantaran kesibukannya.

Orang yang mengaku utusan istana tersebut merupakan mantan rektor perguruan tinggi di Kota Solo. Dia menyambangi kantor Gunarto dan sempat berbincang selama satu jam. (BT-SE)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *