Imej buruk birokrasi Maluku Utara bukan terbatas pada pengelolaan uang dan fakta korupsi berjamaah di level kepemimpinan, melainkan tabiat dan peran politik praktis yang diduga secara sadar dimainkan para oknum pejabat. Pejabat Sekda Malut, Abubakar Abdullah, berani mensosialisasi Paslon No. Urut 4 Malut ke sebuah grup WhatsApp. Transpemilu bergerak cepat melaporkan PJ Gubernur Maluku Utara dan Sekda-nya ke Bawaslu RI.
JScom, JAKARTA – Komunitas pemerhati demokrasi dan Pemilu Indonesia, Transparansi Pemilihan Umum (TransPEMILU), akhirnya melaporkan PJ Gubernur Maluku Utara Samsudin A. Kadir dan PJ Sekda Abubakar Abdullah ke Bawaslu RI. Dua pejabat ini diduga memiliki tabiat tidak bagus, mengabaikan netralitas di Pilkada Maluku Utara 2024.
“Insya Allah kami memasukan laporan dan sejumlah bukti kepeda Bawaslu RI hari ini. Kami sangat berkeyakinan, foto paslon yang dibagikan oleh Pj Sekda Abubakar Abdullah ke grup whatsapp IKA PMII itu adalah pintu masuk membongkar sikap berpihak Sekda kepada Paslon Tertentu,” jelas Muhammad Akbar kepada www.jurnalswara di kantor Bawaslu Ri, hari ini, Senin (25/11).
Muhammad Akbar mengaku Maluku Utara adalah salah satu propinsi yang diduga sarat “permainan kotor” politik yang dimainkan pejabat atas kepentingan oligarki. “Kami sudah memantau sejak pendaftaran paslon ke KPUD setempat, cuman belum memiliki bukti kuat,” ujar Muhammad Akbar.
Tidak netralnya oknum pejabat ini sudah disinyalkan oleh Anggota DPD RI, Hasbi Yusup kepada media sejak awal November 2024 lalu. Diantaranya dugaan PJ Gubernur Malut dan Sekda yang cenderung “bermain” memenangkan Paslon Sherly-Sarbin di Pilkada 2024 ini.
Wakil Ketua Badan Kehormatan (BK) Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Hasbi Yusuf, juga mengingatkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut) agar tidak berpihak kepada pasangan calon tertentu dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Tahun 2024.
Permintaan ini disampaikan senator asal Daerah Pemilihan (Dapil) Provinsi Maluku Utara itu, menyusul adanya sinyalemen keperpihakan penjabat gubernur dan sekretaris daerah kepada salah satu pasangan calon yang berhembus kuat di tengah masyarakat belakangan ini.
“Saya mendapat laporan banyak sekali, bahwa penjabat gubernur, sekprov dan jajarannya diduga berpihak kepada salah satu paslon tertentu. Karena itu, saya ingatkan kepada mereka agar tetap netral,” tegas Hasbi Yusuf kepada Porostimur.com di Ternate, Minggu (3/11/2024).
Diketahui, Mendekati hari pencoblosan Pilkada 2024, beredar pesan Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Maluku Utara, Abubakar Abdullah, di WhatsApp Grup (WAG) IKA PMII Maluku Utara. Abubakar mengirim pesan foto pasangan calon nomor urut 4, Sherly Tjoanda-Sarbin Sehe.
Percakapan WAG itu tersebar luas pada Minggu, 24 November 2024. Pesan foto atas nama kontak AKA ABDULLAH itu mendapat empat reaksi dari kontak yang ada di dalam grup tersebut.
“Menangkan. Oba Selatan menang telak,” begitu tanggapan salah satu kontak dalam grup tersebut.
Abubakar saat dikonfirmasi media mengaku pesan tersebut salah kirim. “Iya saya salah kirim itu, tapi saya langsung hapus,” singkatnya.
Meski begitu, Abubakar menyebut jika dirinya sama sekali tidak mengintervensi pilkada. Apalagi, baginya ini adalah masa tenang.
“Sampai sekarang saya masih menjaga posisi, apalagi ini masa-masa tenang. Itu saya teruskan saja,” katanya.
Pernyataan SALAH KIRIM Abubakar ternyata tidak sesuai fakta. Dalam chat grup tersebut, terlihat Abubakar bukan meneruskan pesan, melainkan ia sendiri yang mengunggahnya pada pukul 23.35 WIT dan direspons kontak lain pukul 23.39 WIT.
Hingga berita ini tayang, PJ Sekda Malut Abubakar Abdullah dan PJ Gubernur Malut Samsudin A Kadir, belum merespon www.jurnalswara.com. (red)