Abdul Malik Sillia berbunga saat menanggapi “surat cinta” Rasman Buamona. Ikhwal tertulis surat cinta itu, menurut Aktifis Maluku Utara yang baru saja melepas baju Anggota DPRD Propinsi ini, adalah lantaran rindu Rasman kepada dirinya. Diakui bahwa dalam suratnya, Rasman memang benar, “Tapi bukan itu faktanya,” demikian Malik.
JScom, KEPULAUAN SULA – Arti “Surat Cinta Rasman kepada Malik” sulit ditebak. Menusuk hati, iya. Tapi Melukai badan, tidak. Demikian Abdul Malik Sillia soal surat Rasman Buamona yang seolah memojokannya, bahkan menuding Sekretaris PKB itu keliru soal rencana Pj. Bupati Sula membayar TPP ASN yang tertunggak.
“Kalau soal surat Cinta yang beredar di Medsos (facebook dan whatsapp), kan yang tulis itu Sahabat Saya juga. Saya anggap Dia mau bikin romantis saja..hehe,” ujar Malik Sillia dalam rilisnya yang dikirim melalui pesan chat whastapp kepada www.jurnalswara.com, Senin (7/10).
Terkait materi kampanye yang disampaikan, tambah Malik, tidak menyinggung soal rupa-rupa yang disampaikan Rasman Buamona dalam surat cintanya. “Terkait isi materi kampanye saya, semua orang yang hadir tau koq Saya bicara apa,” ujar mantan legislator PKB ini.
Tidak ada yang memasalahkan pelaksanaan tugas fungsi dan wewenang PJ Bupati Kepulauan Sula. Soal upaya pembayaran TPP yang tertunggak adalah langkah baik dan bagus. “Tapi perlu Saya ingatkan, untuk kita semua, Jangan memanfaatkan penderitaan Masyarakat, Honor, dan PNS, untuk kepentingan politik. Kalau ingin selesaikan masalahnya, segera diselesaikan jangan dijadikan wacana saja,” tegas Malik.
Di momen politik seperti ini, sikap Pejabat Sementara Bupati, biasanya sangat mudah dipolitisir. Maka sebagai warga negara, sebagai orang Kepulauan Sula, tambah Malik, wajib hukumnya mengingatkan PJ Bupati agar berhati-hati dalam bicara, bersikap, dan bertindak. “Masa pejabat tidak boleh dikritik,” tambah Malik tersenyum.
Sebagai tokoh muda dan aktifis jalanan, Malik menegaskan pentingnya kepedulian terhadap kepentingan umum, apalagi soal hak-hak publik (ASN) yang belum tertuntaskan. “Andaikan Isteri saya ASN, saya hakkul-yakin pasti membela masyarakat, tamang-tamang honor, dan juga yang PNS. Nah, tapi cara membela kita mungkin berbeda,” ujar Malik sambil memberi tahu bahwa istrinya adalah Ibu Rumah Tangga, bukan PNS.
Sekretaris DPW PKB Malut ini juga berucap salam dan hormat kepada Rasman Buamona yang telah memberinya sepucuk surat. “Jarak kita masih sangat dekat. Mata bisa saling menatap, tangan kita tak jauh jaraknya untuk saling menggenggam, suara bicara kita juga masih jelas terdengar, mengapa harus ada surat?,” tanya Malik puitis.(red)