Sultan Tidore H. Husain Alting Syah, SE, M.M – Asrul Rasyid Ichsan, ST (HAS) tampil beda di Surat Suara Pilgub Maluku Utara 2024. Paslon Nomor Urut 2 ini mengenakan pakaian adat Moloku Kieraha. Sentimen positif penggunaan pakaian adat cukup kuat, menyusul harapan publik soal kepemimpinan HAS dan budaya Adat Se-atorang di Maluku Utara.
JScom, TERNATE – Tak seperti lazim-nya, foto Pasangan Calon (Paslon) gubernur dan wakil gubernur Provinsi Maluku Utara, Husain Alting Sjah dan Asrul Rasyid Ichsan (HAS) sengaja tampil beda, mengenakan pakaian adat Moloku Kieraha di surat suara Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024.

Husain Alting Sjah mengenakan baju kebesaran Sultan Tidore berwarna hitam dilengkapi dengan Tuala Fela (topi Sultan berwarna putih) yang berlambangkan Kesultanan Tidore, Moloku Kieraha. Sementara Asrul mengenakan baju adat bernama Sadaria berwarna merah dengan garis keemasan. Sekretaris DPD PDI Perjuangan Maluku Utara itu juga mengenakan Besu (topi adat) berwarna merah.
Sumber www.jurnalswara.com di KPUD Provinsi Maluku Utara membenarkan foto Paslon Nomor Urut 1 mengenakan Pakaian Adat Moloku Kiaraha. “Iya benar, foto paslon mengenakan pakaian adat,” ujar sumber ini.
Penampilan berbeda Husain Sjah-Asrul Rasyid di surat suara ini, untuk memudahkan pemilih melakukan pencoblosan. “Tanggal 27 November nanti, bapak ibu buka surat suara pemilihan gubernur, lihat foto Sultan dan Asrul agak beda dari paslon lainnya. Foto HAS paslon nomor 1 tandanya adalah pake besu (topi kebesaran). Jadi jang lupa, coblos besu-nya,” ujar salah satu tim pemenanganan HAS, Jainudin Saleh, dalam kampanye di Pulau Morotai pekan lalu.
Diketahui, paslon yang didukung Partai PDI-Perjuangan, PKN dan Partai Ummat ini, mengusung visi Maluku Utara Maju, Berbudaya dan Berkelanjutan untuk Kesejahteraan.
Adapun misi akan dicapai adalah: Mewujudkan SDM yang unggul dan berbudaya; Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang produktif dan inklusif; Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang inovatif dan berintegritas; Mewujudkan ketangguhan daerah, ketahanan sosial, budaya dan ekologi berlandaskan adat seatorang; Mewujudkan infrastruktur dasar dan pengelolaan sumber daya kewilayahan yang berkelanjutan.(red)