Tim PKM Universitas Khairun (Unkhair) Ternate melatih masyarakat membuat Eco-Enzyme. Pelatihan ini memberikan stimulus kepada masyarakat berupa pemanfaatan sampah organik sebagai sumber ekonomi. Selebihnya, masyarakat didekatkan pada upaya bersama mencipta dan melestarikan lingkungan yang lebih baik. Peserta pelatihan adalah Kelompok Tani Desa Bobane-Igo Madihutu, Halmahera Barat.
Jscom, HALMAHERA BARAT – Produksi eco-enzyme adalah salah satu solusi efektif dari masalah persampahan. Pelibatan masyarakat melalui pelatihan pembuatan dan memproduksi eco-enzyme diyakini bisa meningkatkan peran masyarakat dalam mengelola sampah secara mandiri. Selain eco-enzyme bermanfaat bagi lingkungan, produk olahan ini juga bernilai ekonomi.
Tim PKM Universitas Khairun Ternate belum lama ini melakukan pelatihan pembuatan eco-enzyme kepada Anggota Kelompok Tani Bobane-Igo Mandihutu, Kecamatan Jailolo Selatan Kabupaten Halmahera Barat. Eco-Enzyme adalah cairan olahan sampah organik, yang multi-manfaat. Cairan ini digunakan sebagai pupuk tanaman, pembersih lantai, hingga sebagai pengusir serangga,
Demo pelatihan ini, sebagaimana Tim PKM Universitas Khairun yang dipimpin Dr. Ir. Yusri Sapsuha, S.Pt, M.Sc., didasarkan pada masalah tumpukan sampah yang selalu menyebarkan penyakit di lingkungan sekitar, menurunkan kualitas lingkungan, dan menimbulkan gangguan estetika bila tidak ditangani dengan baik.
“Tujuan pelatihan membuat dan memproduksi eco-enzyme ini untuk mengolah sampah-sampah organik yang selama mengganggu lingkungan, dan akan dimanfaatkan menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi dalam bentuk eco-enzyme,” jelas Yusri Sapsuha sambil mengatakan kegiatan pelatihan pembuatan eco-enzyme kali ini dilaksanakan di Desa Bobaneigo Madihutu, Kecamatan Jailolo Selatan, Kabupaten Halmahera Barat.
Menurut Yusri, Eco Enzyme merupakan cairan yang diperoleh dari fermentasi sampah organik yang mempunyai berbagai fungsi antara lain sebagai pembersih lantai, pembersih sayur dan buah, serta pengusir serangga dan pupuk tanaman.
Demo pelatihan eco-enzyme yang didampingi penuh dari tim PKM Universitas Khairun itu berupa praktik langsung pembuatan eco-enzyme. Pelatihan yang dilakukan terdiri dari pengumpulan sampah organik, pencampuran sampah organik dengan tetes tebu dan air, kemudian difermentasi. Setelah dilakukan fermentasi, produk dikemas dengan botol yang sudah diberi label oleh Tim Pelaksana.
Yusri menambahkan, peserta pelatihan juga dibekali pemahaman umum tentang eco-enzyme dan tata cara penggunaan yang tepat sesuai dengan kebutuhan. “Tim juga membekali peserta tentang pemasaran produk eco-enzyme, terutama penjelasan mengenai strategi dan metode pemasaran produk melalui penjualan secara langsung, maupun sistem penjualan lainnya,” kata Yusri.
Selain itu, pada tahapan pasca produksi, peserta juga diberi tips pengemasan produk yang baik. Karena pengemasan juga penting dalam meningkatkan daya jual di pasaran. Intinya peserta dapat memahami proses yang dilakukan, step by step hingga tahap pemasaran produk yang tepat.
“Alhamdulillah, meski pelatihan yang diselenggarakan dalam waktu singkat, tapi kami menilai peserta dapat mengikuti dengan baik. Peserta mampu mengolah sampah organik menjadi eco-enzyme. Kami harapkan Kelompok Tani Bobane-igo dapat memecahkan permasalahan sampah dan menjadikannya produk ekonomi yang bernilai ekonomis sebagai pupuk organik,” harap Yusri.
Eco enzyme bermanfaat sebagai pupuk tanaman. Cairan eco enzyme berfungsi dalam menyuburkan tanah dan tanaman, menghilangkan hama, serta dapat membantu meningkatkan kualitas dari buah dan sayuran. Cara pengaplikasian eco enzyme yaitu dengan mencampurkan 30 ml cairannya dengan 2 liter air, kemudian semprotkan atau siram pada tanah atau tanaman. (Red)