Bupati Kepulauan Sula diduga kuat memobilisasi pimpinan OPD dari Sanana menuju Bobong antisipasi Pemungutan Suara Ulang (PSU) 9 TPS di Kabupaten Taliabu digelar 5 April 2025. Sejumlah Pimpinan OPD asal Kabupaten Kepulauan Sula rencananya akan disebarkan ke Lokasi TPS yang di-PSU-kan. Mungkin hanya sikap “brutal demokrasi” ini yang setidaknya bisa menahan laju dan kecepatan Paslon 01 SAYA TALIABU.
JSCom, PULAU TALIABU – Kurang lebih 2 Pekan lagi, KPU Pulau Taliabu akan menggelar PSU di 9 TPS sebagaimana putuisan Mahkamah Konstitusi RI. Aktifitas publik di Kota Bobong terpantau biasa-biasa saja, aktifitas ekonomi berjalan normal. Sayangnya, ada sejumlah pihak yang makin panik karena bakal kalah di PSU. Bupati Kepulauan Sula disebut “dudu seng dapa tampa”.
Informasi yang diperoleh www.jurnalswara.com, kemarin hingga pagi tadi, Bupati Kepulauan Sula, Fifian Adeningsih Mus memobilisasi pejabat dan ASN dari Kepulauan Sula ke Taliabu (Kota Bobong). Para pejabat pimpinan OPD tersebut akan ditugaskan untuk amankan kemenangan Paslon Citra Utuh di PSU tanggal 5 April mendatang.
“Ini gara-gara takut kalah, uang su kaluar banya, makanya Puasa-puasa bagini mai orang seng tau lagi, yang penting Ibu Citra musti menang,” demikian seorang sumber media di Kota Bobong, Minggu ((16/3). Sumber yang mengaku berstatus ASN ini juga mengatakan kehadiran Bupati Sula dan “dayang-dayang” memang mencurigakan. Karena tidak ada kegiatan resmi antar Pemerintah Daerah.
“Para pejabat yang datang dari Sula ini memang bukan wajah asing, mereka para pejabat yang pernah bertugas di Pemda Taliabu. Karena mereka tim sukses yang menjadikan Ningsih sebagai Bupati di Sula, makanya sekarang bersama-sama Ningsih datang untuk memenangkan Citra dan Pa Utu,” ungkap sumber ini.
Sementara sumber lain, pemilik sebuah warung sembago, mengatakan kekuatan Paslon Saya Taliabu cukup kuat. “Ningsih dan para pejabat datang ke sini untuk apa? Mau kasi uang? Kanapa nafsu sampe mudel bagitu,” semprot pengusaha sembako di Kota Bobong ini.
“Kami berharap PSU ini berjalan normal saja, masyarakat sudah tau semua, tidak mungkin pilih Citra, karena citra itu izasah palsu. Dia akan diproses oleh polisi karena selama jadi PNS pakai Izasah palsu,” terang pengusaha asal Sulawesi Tenggara ini.
Bawaslu Propinsi Maluku Utara juga mengakui mendapat info tentang aktifitas Bupati dan Pejabat Sula di Bobong. “Kami masih memantau pergerakan mereka, tujuan mereka ke Bobong untuk apa? Kami perketat pengawasan kepada ASN jelang PSU,” ujar salah seorang staf Bawaslu Propinsi Maluku Utara.
www.jurnalswara.com masih mengkonfirmasi pejabat-pejabat siapa saja yang diboyong ke Taliabu dan diduga bakal masuk skuad tim pemenangan Citra Puspasari Mus.
Ternyata, kehadiran Bupati Sula ini juga mendapat kritik dari warganya sendiri. Harusnya Bupati Sula fokus pada pemenuhan tugas dan kewajiban. Misalnya pembayaran gaji non-sertifikasi guru yang menggantung tanpa alasan. Pencairan Dana Desa yang tidak pasti. Kemudian sejumlah proyek yang dianggap gagal konstruksi seperti pembangunan jalan dan Gedung RS Pratama Dofa yang hingga kini terbengkalai.
Hingga berita ini naik tayang, konfirmasi www.jurnalswara kepada Kadis Kominfo Kepulauan Sula Barkah Soamole terkait dugaan Bupati memboyong sejumlah pimpinan OPD ke Bobong ini belum direspon.(JS-Mk)