Akrobatik 100 Hari kerja Bupati Fifian mengguncang jagad politik Kabupaten Pulau Taliabu. Memimpin di Kepulauan Sula, berbagai beras di desa TPS PSU Kabupaten Pulau Taliabu. Tak cuma itu, akselerasi lapangan Fifian yang diback-up full oleh OPD Pemda Sula itu pun ditempel ketat Cabup Citra Puspasari Mus. Wajah Cabup 02 Pulau Taliabu ini nampak sumringah, bangga berbagi amplop kepada warga yang hadir.
JSCom, PULAU TALIABU – “Jangan lupa pilih 02 CPM-UTU, 02 saja, 02 Menang,” demikian Bupati Fifian dalam sebuah video amatiran berdurasi 46 detik yang sengaja direkam saat berkunjung di Lokasi PSU di Kecamatan Taliabu Selatan.
Fifian dikabarkan hadir di Taliabu bersama sejumlah OPD dari Pemda kepulauan Sula. Info yang diperoleh media ini, para oknum OPD itu dipimpin langsung Sekretaris Daerah Muhlis Soamole. “Mereka katanya datang mau bikin syukuran atas pelantikan Ibu Ningsih sebagai bupati Sula periode kedua, cuman anehnya mereka datang di desa-desa PSU,” ujar seorang warga kecamatan Taliabu Selatan.
Amatan www.jurnalswara, Fifian dan rombongan Pimpinan OPD menyasar warga pemilih TPS PSU di Pulau Taliabu ada benarnya. Pasalnya, pergerakan menyambangi warga selalu melibatkan Citra Puspasari Mus, Calon Bupati Nomor Urut 2 Pulau Taliabu.
“Dorang (Fifian dan Citra, red) bagi-bagi beras dan uang kepada masyarakat,” ujar Nelayan Desa Bapenu, Taliabu Selatan ini.
Bupati Kepulauan Sula Fifian diketahui berkunjung ke tiga desa di Kecamatan Taliabu Selatan, pada Minggu 16 Maret 2025, masing masing Desa Maluli, Bapenu (Taliabu Selatan) dan Desa Woyo Kecamatan Taliabu Barat. Ketiga desa ini terkonfirmasi sebagai TPS yang akan dilakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU), 5 April 2025 mendatang.
Cawe-cawe Bupati Firfian dan Pimpinan OPD ke Taliabu, memicu beragam pendapat. Label pemerintahan yang melekat dalam pelisiran itu tentu bardampak pada konsekuensi anggaran yang menyertai. “Tidak mungkin keseluruhan menggunakan anggaran pribadi, pasti ada dana APBD terpakai untuk itu,” duga Yakub Iskandar dari Komunitas Tranparansi Anggaran Daerah Otonomi (Trans-ADO) di Jakarta Selatan kepada www.jurnalswara.com.
Selain itu, tambah Yakub, dugaan cawe-cawe ini sangat kentara di mata pengawas pemilu Bawaslu Pulau Taliabu. Jika tidak ada tindakan dari Bawaslu terhadap ‘agresi’ Bupati Fifian dan Tim OPD Pemda Sula ke Taliabu, maka sudah bisa dipastikan ada main-mata lembaga pengawas dengan kandidat calon bupati tertentu.
Media ini belum mengkonfirmasi Bawaslu Pulau Taliabu. Sementara Komisioner Bawaslu Propinsi Maluku Utara Sumitro Muhammadiah mengabaikan konfirmasi terkait kegiatan Bupati Kepulauan Sula bersama salah satu Calon Bupati di Taliabu. Ada sejumlah foto dan video terkirim melalui pesan whatsapp-nya, namun Sumitro memilih tidak merespon.(JS-bp)
