POLITIKHUKUMPapuaPapua Pegunungan

Polisi Jayawijaya Tangkap 14 Preman Amatiran Suruhan Caleg di Papua

×

Polisi Jayawijaya Tangkap 14 Preman Amatiran Suruhan Caleg di Papua

Sebarkan artikel ini
Belasan orang simpatisan calon anggota legislatif dari Partai Garuda, yang diduga menyerang aparat saat pengamanan pleno rekapitulasi suara di Kantor KPU Jayawijaya, Papua Pegunungan, ditangkap Polisi (foto/istimewa)

JScom, JAYAWIJAYA – Langkah berani belasan orang, diduga berasal dari simpatisan calon anggota legislatif dari Partai Garuda, menyerang aparat saat pengamanan pleno rekapitulasi suara di Kantor KPU Jayawijaya, Papua Pegunungan. Aksi penyerangan menggunakan panah, ketapel dan batu. Kelompok Preman Caleg ini langsung ditangkap polisi.  

Kapolres Jayawijaya AKBP Heri Wibowo, saat dikonfirmasi mengatakan, ada 14 orang diamankan terkait peristiwa penyerangan terhadap aparat tersebut. “Mereka, 14 orang itu diduga akan kembali melakukan penyerangan ke Kantor KPU Kabupaten Jayawijaya,” kata Heri, kepada media, Selasa (12 Maret 2024).

Bacaan Sahabat JS  Dukung Hak Angket, Massa Aksi Rakyat Semesta Jumatan di Gerbang Gedung DPR RI

Dijelaskannya, aksi penyerangan itu terjadi diduga karena caleg tersebut tidak terima dengan hasil perolehan suaranya. “Penyerangan itu diduga karena salah satu caleg tidak terima dengan hasil perolehan suara yang mana hasil suara yang diperoleh di lapangan berbeda dengan hasil pleno,” pungkasnya.

Bacaan Sahabat JS  Miliki Pendukung Potensial, Tim Sultan Tidore - Asrul Tancap Gas Bentuk Tim Kabupaten/Kota

Diketahui, Penyerangan itu merupakan aksi lanjutan dari peristiwa penyerangan yang terjadi di Kantor DPRD Kabupaten Jayawijaya, pada Senin (11/3/2024) sekitar pukul 02.30 WIT.

Aksi anarkis tersebut terjadi setelah pleno tingkat kabupaten untuk distrik Wame diskorsing, lalu ratusan massa memaksa masuk dan menyerang aparat.

Bacaan Sahabat JS  KPUD Kandaskan CPM, Giliran BAWASLU Ungkap"Kejahatan PSU" Bupati Sula

Saat kejadian, aparat keamanan sempat mengambil tindakan dengan mengeluarkan tembakan peringatan dan gas air mata. Hal itu dilakukan demi membubarkan kelompok massa yang sudah menyerang aparat keamanan. (BT)

Sumber Berita/Artikel : www.sinarindonesia.id

Respon (3)

  1. After recovering from surgery, she was treated with a chemotherapy regimen that included four cycles of dose dense doxorubicin at 60 mg m2 and cyclophosphamide at 600 mg m2 every 2 weeks, followed by weekly paclitaxel at 80 mg m2 for 12 weeks and trastuzumab Herceptin given as a 4 mg kg loading dose in the first week and then at 2 mg kg weekly for 12 weeks where to buy priligy in malaysia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *