BERITAHUKUMNASIONALPOLITIK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut Pemilu 2024 Babak Belur Akibat Pukulan DoubleJab + Uppercut

×

TPN Ganjar-Mahfud Sebut Pemilu 2024 Babak Belur Akibat Pukulan DoubleJab + Uppercut

Sebarkan artikel ini

JAKARTA, jurnalswara.com – Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menyebut tata nilai Pemilu 2024 sudah babak belur. Ibarat stamina seorang petinju yang limbung setelah bertubi-tubi dihujani pukulan bergemuruh dan mematikan.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua TPN Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang saat menggambarkan Pemilu 2024 seperti limbung karena mendapat pukulan telak berupa double jab atau uppercut. Diantaranya, berupa putusan Mahkamah Konstitusi dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu.  

“Karena itulah kami dari TPN mengajak publik untuk menyelamatkan yang tersisa. Seruan dari Ibu Megawati saat kampanye akbar di Gelora Bung Karno 3 Februari lalu merupakan bagian untuk mengembalikan kesadaran agar limbungnya berkurang,” katanya di Media Center TPN Ganjar-Mahfud pada Selasa kemarin, 6 Januari 2024, seperti dikutip dalam keterangan tertulis. 

Politikus Partai Perindo itu menambahkan situasi babak belur itu juga bersamaan dengan bergulirnya petisi dari perguruan tinggi yang mengkritisi pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. 

Bacaan Sahabat JS  Heboh…. Anggota KPPS Geruduk KPU Sleman Lantaran Snack “LELAYU” Rp. 2.500

“Kami menyayangkan kalau ada yang menyebut suara Bu Mega sebagai ocehan, atau suara-suara yang mengatakan bahwa petisi kampus itu diorkestrasi, padahal itu adalah suara-suara murni dari para akademisi,” kata Zainul.

Oleh karena itu, Zainul menyebut TPN menyerukan untuk menghentikan intervensi dan intimidasi dalam proses Pemilu 2024. Dia mengklaim seruan itu untuk kepentingan bangsa. 

Bacaan Sahabat JS  Kabar baik Dari Papua, Besok Pilot Susi Air Philp Mark Merthen Dibebaskan

“Ini bukan hanya untuk kepentingan Ganjar-Mahfud tapi untuk kepentingan kita sebagai sebuah bangsa. Masak kita mengeluarkan anggaran Rp. 70 triliun lebih untuk Pemilu tapi kemudian hal-hal substansial di dalam Pemilu seperti kejujuran dan etika dengan sengaja diabaikan atau dilupakan,” kata dia.(IB-TMP)