Kabar tak sedap soal salah satu prilaku adat budaya di Kepulauan Sula “POA DO HOI”. Kali ini konon sejumlah pimpinan OPD Kabupaten Kepulauan Sula diduga mengumpulkan uang membiayai acara penjemputan Calon Bupati Petahana, Bupati Kepulauan Sula Fifian Adeningsih Mus yang baru balik dari Jakarta. Benarkah Fifian kehabisan uang selama pengurusan pencalonan di ibukota?
JScom, KEPULAUAN SULA – Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kabupaten Kepulauan Sula diisukan jadi markas kumpul uang oleh sejumlah pimpinan OPD. Informasi ini terungkap melalui salah seorang sumber yang keseharian ada di kantor itu, Kamis (22/8).
“Iya, mereka (para pimpinan OPD) datang kumpul uang. Katanya untuk biaya acara penjemputan FAM pada tanggal 24 Agustus 2024 nanti,” demikian jawaban sumber ini kepada www.jurnalswara.com melalui saluran telepon.
Sumber ini juga mengaku ada pimpinan OPD yang menggerutu soal gerakan kumpul uang alias “Poa Do Hoi” oleh para pejabat di Kepulauan Sula. Kemudian sumber yang juga oknum ASN ini juga menyebut nama-nama para pejabat yang dilihatnhya terakhir mendatangi kantor yang dipimpin Kadis Maulana Usia tersebut.
Media ini mencoba konfirmasi Kadis Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Sula Maulana Usia melalui chat watsapp ke nomor ponsel kadis, tapi yang bersangkutan belum merespon pertanyaan seputar isu Lom Poa Do Hoi tersebut.
Konfirmasi yang sama juga disampaikan kepada Kepala Dinas Infokom Kepulauan Sula Barkah Soamole. www.jurnalswara.com meminta klarifikasi dan tanggapan atas isu “kumpul uang” berdasar informasi yang diterima, namun Kadis Infokom ini pun belum merespon permintaan melalui chat watsapp ke ponselnya.
Isu ini setidaknya memunculkan spekulasi liar yang sempat didengar media ini bahwa keuangan Bakal Calon Petahana Fifian Adeningsih Mus mulai menipis lantaran diduga banyak pengeluaran selama berurusan syarat pencalonannya di Jakarta.(red)